KUALA LUMPUR – Mahasiswa Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) yang tergabung dalam Program Student Mobility Batch 8 melanjutkan rangkaian kegiatan internasional dengan mengunjungi University College of MAIWP International (UCMI), Malaysia, pada Kamis (19/6/2025).
Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda akademik yang dirancang untuk memperkenalkan mahasiswa UUI dengan sistem pendidikan dan budaya kampus internasional, khususnya di Malaysia.

Sebelumnya, rombongan UUI juga telah mengunjungi MAHSA University dan MAHSA Hospital yang juga bagian dari program ini.
Setibanya di kampus UCMI, sebanyak 50 mahasiswa bersama 3 dosen pendamping disambut hangat oleh jajaran pimpinan UCMI.
Para mahasiswa kemudian mengikuti sesi akademik tentang medical science yang dikemas dalam bentuk kuliah umum dan diskusi interaktif, memberikan wawasan baru seputar praktik pendidikan tinggi di Malaysia.
Kegiatan ini memberikan pengalaman internasional pertama bagi sebagian besar mahasiswa UUI, terutama dalam merasakan langsung suasana akademik di luar negeri.
Amsal, mahasiswa Prodi Teknik Informatika UUI yang ikut Program Student Mobility batch 8 mengatakan senang dapat mengikuti program tersebut karena dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baru.
“Mengunjungi beberapa universitas di Malaysia adalah kesempatan berharga yang saya dapatkan selama mengikuti program Student Mobility ini. Saya jadi tahu dan dapat ilmu baru apa yang sebelumnya belum pernah saya pelajari,” kata Amsal.

Rektor UUI, Dr Mutiawati MPd, yang turut mendampingi para mahasiswa, menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama aktif antara UUI dan UCMI.
“Sebelumnya, UCMI telah lebih dulu mengunjungi kampus UUI di Banda Aceh. Dan tahun ini, alhamdulillah saya bersama para mahasiswa dapat membalas kunjungan tersebut untuk bertukar pengalaman dan mempererat hubungan kelembagaan,” ujar Dr Mutiawati.
Ia juga menambahkan bahwa kerja sama antara UUI dan UCMI akan terus diperkuat melalui sinergi di bidang akademik dan kolaborasi pendidikan internasional, demi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Aceh khususnya.
“Kami berharap hubungan akademik ini dapat berkembang menjadi kerja sama yang lebih luas di masa depan, termasuk dalam riset, pengembangan kurikulum, dan pertukaran mahasiswa maupun dosen,” kata Mutiawati.
Di akhir sesi diskusi, kedua institusi saling bertukar cenderamata dan berfoto bersama.(*)